Hajjah Rasuna Said (1910-1965), lahir tanggal 14 September 1910 di
Maninjau, Sumatera Barat. Pendidikan yang dilaluinya adalah sekolah
desa di Maninjau, Diniyah School di Padang Panjang, sekolah Thawalib,
dan Islamic College. Pergerakannya dimulai dari emansipasi sampai ke
agama, pendidikan, pers, dan politik. Seperti juga R.A. Kartini di
Jawa, ia memperjuangkan adanya persamaan hak antara pria dan wanita.
Ia memasuki organisasi Sarekat rakyat dan diangkat sebagai Sekretaris
Cabang. Pada un 1930 menjadi anggota Permi (Persatuan Muslimin
Indonesia) yang berhaluan Islam dan nasionalisme, dan duduk sebagai
anggota Pengurus Besar.
Beliau terkenal sebagai perempuan yang mahir berpidato. Kepintarannya
ini dipergunakan untuk mengecam Pemerintah Belanda yang dengan
sendirinya tidak menyenangkan pihak yang dikecam. Ia tidak
mengindahkan teguran yang dialamatkan padanya, juga tidak pada
saat-saat ia sedang menyampaikan pidato. Akhirnya beliau ditangkap dan
pada tahun 1932 dijebloskan ke dalam penjara di Semarang. Selesai
menjalani pembuangan, ia kembali ke Sumatera Barat. Selanjutnya aktif
dalam bidang pendidikan. Ia mendirikan Sekolah Thawalib, Sekolah
Kursus Puteri di Padang, lalu pindah ke Medan dan mendirikan Perguruan
Puteri. Disamping itu aktif pula dalam bidang pers dengan mendirikan
Majalah Manara Puteri.
Zaman pendudukan Jepang ia mendirikan "Pemuda Nippon Raya" di Padang,
menggembleng para pemuda agar berjuang untuk memperoleh kemerdekaan
tanah air dan bangsa. Organisasi ini dibubarkan Jepang.
Zaman kemerdekaan beliau tetap aktif, ia pernah duduk dalam Komite
Nasional Pusat, DPR-RIS, DPR Sementara dan anggota Dewan Pertimbangan
Agung. Beliau meninggal pada tanggal 2 November 1965 dan dimakamkan di
Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
(18 Mar 2004)
(Tulisan diambil dari buku : Baluwarti. Relief Perjuangan
Bangsa Indonesia. Jakarta; Jayakarta Agung)
Kamis, 31 Juli 2008
Selasa, 22 Juli 2008
Invitation The Grove Condominium July 26-27, 2008
Selasa, 08 Juli 2008
Bakrieland berkomitmen garap tol Trans-Jawa
JAKARTA (bisnis.com): PT Bakrieland Development berkomitmen untuk menggarap semua ruas tol di koridor Trans-Jawa karena pembangunan infrastruktur itu dinilai mampu menggerakkan ekonomi Indonesia secara cepat.
Presiden Direktur Bakrieland Development Hiramsyah S Thaib mengatakan perusahaannya siap mengambil alih perusahaan tol yang kesulitan pembiayaan.
"Pada prinsipnya pembangunan infrastruktur itu menjadi modal sebuah bangsa untuk meningkatkan daya saing. Jika perusahaan besar seperti kami tidak mau menggarap proyek infrastruktur, apalagi yang lain," katanya seusai penganugerahan Bisnis Indonesia Award, semalam.
Grup Bakrie sampai saat ini telah menangani empat ruas tol di koridor Trans-Jawa, yaitu Kanci-Pejagan, dan menjadi penjamin pembiayaan ruas tol Batang-Semarang dan Pejagan-Pemalang.
Pekan ini perusahaan itu juga diketahui menjadi penjamin pembiayaan untuk ruas tol Pasuruan-Probolinggo setelah investor lama PT Transjawa Paspro kesulitan memenuhi kewajibannya.
"Kami merasa terpanggil untuk mengerjakan banyak proyek infrastruktur," katanya.
Bakrieland Development semalam meraih penghargaan Bisnis Indonesia Award sebagai emiten properti dan Real Estate. "Kiatnya kreatif dan inovatif, belajar untuk memperbaiki. Kalau saya pribadi sebagai seorang Muslim modalnya iqro [membaca]," katanya.(er)
http://web.bisnis.com/sektor-riil/properti/1id67399.html
Presiden Direktur Bakrieland Development Hiramsyah S Thaib mengatakan perusahaannya siap mengambil alih perusahaan tol yang kesulitan pembiayaan.
"Pada prinsipnya pembangunan infrastruktur itu menjadi modal sebuah bangsa untuk meningkatkan daya saing. Jika perusahaan besar seperti kami tidak mau menggarap proyek infrastruktur, apalagi yang lain," katanya seusai penganugerahan Bisnis Indonesia Award, semalam.
Grup Bakrie sampai saat ini telah menangani empat ruas tol di koridor Trans-Jawa, yaitu Kanci-Pejagan, dan menjadi penjamin pembiayaan ruas tol Batang-Semarang dan Pejagan-Pemalang.
Pekan ini perusahaan itu juga diketahui menjadi penjamin pembiayaan untuk ruas tol Pasuruan-Probolinggo setelah investor lama PT Transjawa Paspro kesulitan memenuhi kewajibannya.
"Kami merasa terpanggil untuk mengerjakan banyak proyek infrastruktur," katanya.
Bakrieland Development semalam meraih penghargaan Bisnis Indonesia Award sebagai emiten properti dan Real Estate. "Kiatnya kreatif dan inovatif, belajar untuk memperbaiki. Kalau saya pribadi sebagai seorang Muslim modalnya iqro [membaca]," katanya.(er)
http://web.bisnis.com/sektor-riil/properti/1id67399.html
Selasa, 01 Juli 2008
Konsep Eco Friendly pada The Wave at Rasuna Epicentrum
Ancaman akan bahaya pemanasan global telah menggugah kesadaran sejumlah pengembang untuk memperhatikan aspek lingkungan dalam setiap proyek propertinya. Tidak terkecuali dengan PT Bakrieland Development Tbk. Melalui produk terbarunya “The Wave at Rasuna Epicentrum”, anak perusahaan Bakrie Group ini menghadirkan hunian vertikal yang ramah lingkungan, dimana semua elemennya mengusung prinsip green architecture, green operation and green attitude. Bagaimana sesungguhnya konsep “The Wave” ini ?
Keprihatinan akan isu pemanasan global atau global warming menginspirasi pengembang kenamaan PT Bakrieland Development Tbk. Salah satu manifestasi kepedulian Bakrieland terhadap lingkungan yaitu melalui produk apartment terbarunya “The Wave at Rasuna Epicentrum”. The Wave yang berdiri di superblok Rasuna Epicentrum, Jakarta ini dibangun diatas lahan seluas 3,5 hektar.
Dengan menerapkan konsep green architecture, 70% lahan yang ada disediakan sebagai ruang hijau terbuka sehingga sejalan dengan program Bakrieland Goes Green yang mengusung prinsip-prinsip green architecture, green operation and green attitude. Menurut Presiden Direktur Bakrieland Development Tbk., Hiramsyah Sambudhy Thaib, design eco friendly pada The Wave ini juga mengedepankan sisi humanisme serta quality of life bagi penghuninya.
Keunggulan The Wave yang tidak dimiliki oleh bangunan apartment lain adalah adanya ruang hijau terbuka yang maksimal, dan saling terkoneksi antara ruang hijau terbuka yang satu dengan lainnya sehingga menyatukan ruang-ruang publik. The Wave juga memiliki garden roof top di area low rise apartment, yaitu area podium bersama untuk bersosialisasi dan juga bermanfaat untuk mereduksi panas matahari, suara, serta polusi udara. Selain itu, fasilitas yang terdapat dalam apartment dengan 9 tower ini, menurut Ferry S. Supandji, Chief Marketing Officer, PT. Bakrie Swasakti Utama sangat lengkap. Design bangunannya berbentuk organic sehingga berpotensi menghasilkan view ke segala arah.
Apartment yang terdiri dari sekitar 1.900 unit ini, menurut Hiramsyah juga menerapkan green building concept, dimana semua area koridor memiliki ventilasi alami dengan menggunakan sistem ventilasi silang sehingga dapat menghemat energi. Sebesar 30% dari luas ruang terbuka hijau terdapat kolam resapan yang dapat menampung dan menyerapkan air hujan ke tanah sebanyak mungkin.
Dengan konsep demikian, Ferry optimis bila The Wave akan cepat terserap pasar. Adapun target market yang dibidik The Wave ini adalah para eksekutif muda, profesional, kalangan pebisnis, serta masyarakat yang ingin kembali dan tinggal di pusat kota.
Optimisme Ferry terhadap penjualan The Wave tidak berlebihan. Mengingat apartment ini bagian dari mega superblok Rasuna Epicentrum yang memiliki lokasi strategis di kawasan segitiga emas Kuningan Jakarta. Dengan menempati luas areal hingga 53,5 hektar, rasuna Epicentrum diproyeksikan menjadi The Lifestyle Capital of Jakarta serta menjadi jantung CBD terbesar di Jakarta.
Kesan hidup tidak nyaman di jantung kota metropolitan, sirna begitu Anda menyatu bersama “The Wave at Rasuna Epicentrum”. Dengan mengaplikasikan green building concept, “The Wave” memiliki garden roof top di low rise apartment, serta ruang hijau yang terbuka maksimal. Konsep ini mencerminkan kepedulian PT Bakrieland Development Tbk. dalam menghadirkan hunian yang ramah lingkungan. The Wave Apartment dijual dengan harga mulai Rp 300 jutaan. Target pasarnya lebih kurang sama dengan The 18th Residence Taman Rasuna, yaitu middle to upper market.
Keprihatinan akan isu pemanasan global atau global warming menginspirasi pengembang kenamaan PT Bakrieland Development Tbk. Salah satu manifestasi kepedulian Bakrieland terhadap lingkungan yaitu melalui produk apartment terbarunya “The Wave at Rasuna Epicentrum”. The Wave yang berdiri di superblok Rasuna Epicentrum, Jakarta ini dibangun diatas lahan seluas 3,5 hektar.
Dengan menerapkan konsep green architecture, 70% lahan yang ada disediakan sebagai ruang hijau terbuka sehingga sejalan dengan program Bakrieland Goes Green yang mengusung prinsip-prinsip green architecture, green operation and green attitude. Menurut Presiden Direktur Bakrieland Development Tbk., Hiramsyah Sambudhy Thaib, design eco friendly pada The Wave ini juga mengedepankan sisi humanisme serta quality of life bagi penghuninya.
Keunggulan The Wave yang tidak dimiliki oleh bangunan apartment lain adalah adanya ruang hijau terbuka yang maksimal, dan saling terkoneksi antara ruang hijau terbuka yang satu dengan lainnya sehingga menyatukan ruang-ruang publik. The Wave juga memiliki garden roof top di area low rise apartment, yaitu area podium bersama untuk bersosialisasi dan juga bermanfaat untuk mereduksi panas matahari, suara, serta polusi udara. Selain itu, fasilitas yang terdapat dalam apartment dengan 9 tower ini, menurut Ferry S. Supandji, Chief Marketing Officer, PT. Bakrie Swasakti Utama sangat lengkap. Design bangunannya berbentuk organic sehingga berpotensi menghasilkan view ke segala arah.
Apartment yang terdiri dari sekitar 1.900 unit ini, menurut Hiramsyah juga menerapkan green building concept, dimana semua area koridor memiliki ventilasi alami dengan menggunakan sistem ventilasi silang sehingga dapat menghemat energi. Sebesar 30% dari luas ruang terbuka hijau terdapat kolam resapan yang dapat menampung dan menyerapkan air hujan ke tanah sebanyak mungkin.
Dengan konsep demikian, Ferry optimis bila The Wave akan cepat terserap pasar. Adapun target market yang dibidik The Wave ini adalah para eksekutif muda, profesional, kalangan pebisnis, serta masyarakat yang ingin kembali dan tinggal di pusat kota.
Optimisme Ferry terhadap penjualan The Wave tidak berlebihan. Mengingat apartment ini bagian dari mega superblok Rasuna Epicentrum yang memiliki lokasi strategis di kawasan segitiga emas Kuningan Jakarta. Dengan menempati luas areal hingga 53,5 hektar, rasuna Epicentrum diproyeksikan menjadi The Lifestyle Capital of Jakarta serta menjadi jantung CBD terbesar di Jakarta.
Kesan hidup tidak nyaman di jantung kota metropolitan, sirna begitu Anda menyatu bersama “The Wave at Rasuna Epicentrum”. Dengan mengaplikasikan green building concept, “The Wave” memiliki garden roof top di low rise apartment, serta ruang hijau yang terbuka maksimal. Konsep ini mencerminkan kepedulian PT Bakrieland Development Tbk. dalam menghadirkan hunian yang ramah lingkungan. The Wave Apartment dijual dengan harga mulai Rp 300 jutaan. Target pasarnya lebih kurang sama dengan The 18th Residence Taman Rasuna, yaitu middle to upper market.
Bakrieland dan Dubai World Bermitra
By mas
PT Bakrieland Development Tbk mengumumkan persetujuan para pemegang saham untuk bermitra dengan Limitless LLC, anak perusahaan Dubai World, Limitless LLC yang merupakan anak perusahaan Dubai World.
Rencananya Dubai World akan membeli 30 persen atau senilai US$ 110 juta dari anak perusahaan Bakrieland di unit City Property yang selama ini mengembangkan Rasuna Epicentrum. Para pemegang saham juga menyetujui akuisisi Bakrieland terhadap PT Satria Citra Perkasa untuk pengembangan proyek jalan tol Kanci-Pejagan.
“Kemitraan strategis dengan Limitless LLC akan memperkuat posisi kekuatan finansial dan kredibilitas Bakrieland dimata investor, stakeholder dan konsumen,”demikian ungkap Hiramsyah S. Thaib, President Director dan CEO Bakrieland. Dipilihnya Dubai World dengan pertimbangan akan membawa kekuatan finansial dan juga membantu pengembangan proyek properti terintegrasi kelas dunia, Rasuna Epicentrum.
Bakrieland akan terus mengembangkan Superblok Rasuna Epicentrum yang diproyeksikan hingga tahun 2014 tanpa mengakuisisi lahan baru. Sedangkan penjualan unit city property Bakrieland di tahun 2007 meningkat tajam mencapai 80,9 persen dari Rp 285,8 milyar menjadi Rp 517,1 milyar
http://www.propertynbank.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=344
Majalah Propertynbank
PT Bakrieland Development Tbk mengumumkan persetujuan para pemegang saham untuk bermitra dengan Limitless LLC, anak perusahaan Dubai World, Limitless LLC yang merupakan anak perusahaan Dubai World.
Rencananya Dubai World akan membeli 30 persen atau senilai US$ 110 juta dari anak perusahaan Bakrieland di unit City Property yang selama ini mengembangkan Rasuna Epicentrum. Para pemegang saham juga menyetujui akuisisi Bakrieland terhadap PT Satria Citra Perkasa untuk pengembangan proyek jalan tol Kanci-Pejagan.
“Kemitraan strategis dengan Limitless LLC akan memperkuat posisi kekuatan finansial dan kredibilitas Bakrieland dimata investor, stakeholder dan konsumen,”demikian ungkap Hiramsyah S. Thaib, President Director dan CEO Bakrieland. Dipilihnya Dubai World dengan pertimbangan akan membawa kekuatan finansial dan juga membantu pengembangan proyek properti terintegrasi kelas dunia, Rasuna Epicentrum.
Bakrieland akan terus mengembangkan Superblok Rasuna Epicentrum yang diproyeksikan hingga tahun 2014 tanpa mengakuisisi lahan baru. Sedangkan penjualan unit city property Bakrieland di tahun 2007 meningkat tajam mencapai 80,9 persen dari Rp 285,8 milyar menjadi Rp 517,1 milyar
http://www.propertynbank.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=344
Majalah Propertynbank
Bakrieland: Integrated Property Developer
Siapa yang berani menyangkal bahwa perusahaanya tidak oleng diterpa krisis ekonomi tahun 97/98 silam? Tidak juga kapal besar bernama Grup Bakrie. Mereka pun terombang ambing bahkan hampir dikandaskan badai besar itu.
Utang yang melilit perusahan ini tidak tanggung-tanggung, mencapai US$ 1,1 miliar! Tapi coba lihat sekarang. Hanya dalam waktu singkat mereka bisa bangkit bahkan bisa berlari sangat kencang.
Majalah Forbes Asia edisi 18 September lalu menempatkan keluarga Bakrie dalam urutan orang terkaya keenam di Indonesia dengan taksiran kekayaan mencapai US$ 1,2 miliar atau sekitar RP 10,8 triliun. Bandingkan angkanya dua tahun lalu yang hanya berkisar US$ 735 juta saja. Putra Aburizal Bakrie, Anindya Bakrie pun mengaku nilai kapitalisasi pasar saham Grup Bakrie kini sudah melonjak dua kali lipat dibandingkan sebelum krisis 1997, dari hanya US$ 1,5 miliar menjadi sekitar US$ 3 miliar.
Salah satu anak usaha Grup Bakrie yang berlari kencang adalah PT Bakrieland Development Tbk yang dikenal dengan simbol ELTY di bursa saham. Diperkirakan pertumbuhan laba bersih perusahaan properti Bakrie ini tahun 2008 bakal melonjak naik mencapai 41,4% menjadi Rp 1,1 triliun dengan pertumbuhan laba bersih 36,6% menjadi Rp 183 miliar. Salah satu pendorong pesatnya kenaikkan laba ini adalah besarnya penjualan berbagai proyek baru seperti di Bogor Nirwana Residences dan Rasuna Epicentrum. Menurut Analis Trimegah Securitas, pada kuartal I 2008 kinerja Bakrieland Development cukup mengesankan. Pendapatan tumbuh 83,4% menjadi Rp 204,4 miliar.
Hebatnya, dalam membangun, Bakrieland seperti tak pernah kehabisan ide dan modal. Cobalah sempatkan melancong sejenak ke kawasan Rasuna Epicentrum, Kuningan Jakarta. Kawasan sepi ini telah disulap oleh Bakrieland dalam waktu singkat menjadi superblok yang lengkap. Sebuah gedung, Bakrie Tower setinggi 51 lantai yang hampir selesai, akan menjadi landmark baru di Jakarta. Tak heran ada yang berseloroh, sukses properti disebabkan oleh dana segar yang tidak berseri. Presiden Direktur Bakrieland, Hiramsyah S. Thaib setengah tertawa mendengar komentar ini. Negara Indonesia jauh lebih kaya dibanding Singapura. Namun, negeri tetangga ini bisa lebih maju karena memiliki SDM yang andal. “Itu yang kami lakukan di Bakrieland,” ungkapnya.
Putra Minang berlatar belakang perbankan ini boleh jadi benar. Buktinya, Bakrie punya banyak strategi dalam mengembangkan proyek dan mencari sumber pendanaan. Strateginya berbagi beban dan laba dengan pihak lain pun jadi kekuatan sendiri. Namun, strategi Bakrieland yang menyusun kekuatan organisasi dengan memadukan antara keahlian mengelola keuangan dengan kematangan mengembangkan proyek propertilah yang sangat menentukan. Selain tentunya stok dan lokasi landbank yang tak kalah primanya.
Masih ada lagi rahasia Grup Bakrie untuk selalu sukses berlayar di samudera properti. Mereka selalu berusaha menjadi pioner sebelum yang lain melakukannya. Masih ingat heboh penjualan unit Taman Rasuna beberapa tahun silam? Grup Bakrie mampu membangunkan pasar tidur yang selama ini tidak perduli dengan hunian vertikal. Dengan strategi dan gimmick yang dilakukan, mereka mampu membuat kelas menengah Jakarta antri sejak subuh untuk membayar uang tanda jadi guna memiliki unit apartemen di Taman Rasuna.
Selesai? Belum. Bakrieland sangat cerdas menjaga bisnis propertinya agar selalu aman dan memiliki akses tinggi. Caranya dengan terjun ke sejumlah industri bahan bangunan dan pembangunan infrastruktur strategis seperti air minum, jalan tol dan listrik. Untuk bahan bangunan yang tidak dipasok sendiri, Grup Bakrie berani membelinya dalam jumlah besar bahkan membayarnya di muka. Begitu juga dengan kontraktor. Tidak jarang pembayaran diberikan di depan sebelum pekerjaan konstruksi dimulai. Pembaca, sejumlah strategi dan langkah berlian Bakrieland Development inilah yang kami bedah untuk Anda kali ini. Manajemen Bakrieland menyebut strategi mereka sebagai integrated property development.
Ir.Indra Utama (indra@propertynbank.com) Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi
Utang yang melilit perusahan ini tidak tanggung-tanggung, mencapai US$ 1,1 miliar! Tapi coba lihat sekarang. Hanya dalam waktu singkat mereka bisa bangkit bahkan bisa berlari sangat kencang.
Majalah Forbes Asia edisi 18 September lalu menempatkan keluarga Bakrie dalam urutan orang terkaya keenam di Indonesia dengan taksiran kekayaan mencapai US$ 1,2 miliar atau sekitar RP 10,8 triliun. Bandingkan angkanya dua tahun lalu yang hanya berkisar US$ 735 juta saja. Putra Aburizal Bakrie, Anindya Bakrie pun mengaku nilai kapitalisasi pasar saham Grup Bakrie kini sudah melonjak dua kali lipat dibandingkan sebelum krisis 1997, dari hanya US$ 1,5 miliar menjadi sekitar US$ 3 miliar.
Salah satu anak usaha Grup Bakrie yang berlari kencang adalah PT Bakrieland Development Tbk yang dikenal dengan simbol ELTY di bursa saham. Diperkirakan pertumbuhan laba bersih perusahaan properti Bakrie ini tahun 2008 bakal melonjak naik mencapai 41,4% menjadi Rp 1,1 triliun dengan pertumbuhan laba bersih 36,6% menjadi Rp 183 miliar. Salah satu pendorong pesatnya kenaikkan laba ini adalah besarnya penjualan berbagai proyek baru seperti di Bogor Nirwana Residences dan Rasuna Epicentrum. Menurut Analis Trimegah Securitas, pada kuartal I 2008 kinerja Bakrieland Development cukup mengesankan. Pendapatan tumbuh 83,4% menjadi Rp 204,4 miliar.
Hebatnya, dalam membangun, Bakrieland seperti tak pernah kehabisan ide dan modal. Cobalah sempatkan melancong sejenak ke kawasan Rasuna Epicentrum, Kuningan Jakarta. Kawasan sepi ini telah disulap oleh Bakrieland dalam waktu singkat menjadi superblok yang lengkap. Sebuah gedung, Bakrie Tower setinggi 51 lantai yang hampir selesai, akan menjadi landmark baru di Jakarta. Tak heran ada yang berseloroh, sukses properti disebabkan oleh dana segar yang tidak berseri. Presiden Direktur Bakrieland, Hiramsyah S. Thaib setengah tertawa mendengar komentar ini. Negara Indonesia jauh lebih kaya dibanding Singapura. Namun, negeri tetangga ini bisa lebih maju karena memiliki SDM yang andal. “Itu yang kami lakukan di Bakrieland,” ungkapnya.
Putra Minang berlatar belakang perbankan ini boleh jadi benar. Buktinya, Bakrie punya banyak strategi dalam mengembangkan proyek dan mencari sumber pendanaan. Strateginya berbagi beban dan laba dengan pihak lain pun jadi kekuatan sendiri. Namun, strategi Bakrieland yang menyusun kekuatan organisasi dengan memadukan antara keahlian mengelola keuangan dengan kematangan mengembangkan proyek propertilah yang sangat menentukan. Selain tentunya stok dan lokasi landbank yang tak kalah primanya.
Masih ada lagi rahasia Grup Bakrie untuk selalu sukses berlayar di samudera properti. Mereka selalu berusaha menjadi pioner sebelum yang lain melakukannya. Masih ingat heboh penjualan unit Taman Rasuna beberapa tahun silam? Grup Bakrie mampu membangunkan pasar tidur yang selama ini tidak perduli dengan hunian vertikal. Dengan strategi dan gimmick yang dilakukan, mereka mampu membuat kelas menengah Jakarta antri sejak subuh untuk membayar uang tanda jadi guna memiliki unit apartemen di Taman Rasuna.
Selesai? Belum. Bakrieland sangat cerdas menjaga bisnis propertinya agar selalu aman dan memiliki akses tinggi. Caranya dengan terjun ke sejumlah industri bahan bangunan dan pembangunan infrastruktur strategis seperti air minum, jalan tol dan listrik. Untuk bahan bangunan yang tidak dipasok sendiri, Grup Bakrie berani membelinya dalam jumlah besar bahkan membayarnya di muka. Begitu juga dengan kontraktor. Tidak jarang pembayaran diberikan di depan sebelum pekerjaan konstruksi dimulai. Pembaca, sejumlah strategi dan langkah berlian Bakrieland Development inilah yang kami bedah untuk Anda kali ini. Manajemen Bakrieland menyebut strategi mereka sebagai integrated property development.
Ir.Indra Utama (indra@propertynbank.com) Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi
Langganan:
Postingan (Atom)